TRIBUNNEWS.COM – Kekayaan sumber pangan Indonesia sangat beragam. Bahkan tak sedikit di antara beragamnya sumber pangan itu mempunyai khasiat tertentu bagi Kesehatan.
Demikian dikatakan Ketua Tim Pakar Program Indofood Riset Nugraha (IRN), Purwiyatno Hariyadi, saat peluncuran program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2021/2022 dengan tema Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi COVID-19 yang dilakukan secara daring belum lama ini.
“Sebut saja tempe, kunyit, jahe, daun kelor dan minyak kayu putih yang mengandung bioaktif berkhasiat,” ucap Purwiyatno Hariyadi.
Pada masa pandemi, sumber pangan lokal tersebut justru mendunia karena memberikan dampak pada peningkatan daya tahan tubuh melawan COVID-19.
“Penelitian pangan, gizi dan kesehatan terbaru menunjukkan bahwa pangan mempunyai fungsi lain, selain fungsi gizi, yaitu memberikan khasiat menjaga kesehatan bahkan bisa meningkatkan kesehatan.”
“Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa atau komponen tertentu selain gizi yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan,” katanya.
Baca juga: Konsumsi Herbal Jadi Trend di Masa Pandemi, Penjualannya Meningkat 30 Persen
Tentang program IRN, Indofood memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk menggali, mengidentifikasi, membudidayakan dan memasarkan berbagai kekayaan lokal yang penting dan berharga sebagai pangan fungsional.
“Inilah tantangan sekaligus peluang yang kami berikan kepada mahasiswa,” ujarnya.
Program IRN yang merupakan program Corporate Social Responsibility Indofood pilar Building Human Capital, terbuka bagi mahasiswa S1 yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan.
Objek penelitian adalah sumber daya alam hayati yang berasal dari produk pertanian, pekebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, perternakan dan air lokal.
Adapun cakupan bidang penelitian ini meliputi agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim selama lebih setahun pandemi ini banyak hambatan dan batasan yang dihadapi namun hal ini jangan sampai menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
“Kontribusi semua pihak sangat diperlukan termasuk kontribusi nyata para millenial dengan ide-ide segarnya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan lokal,” katanya.
Program IRN memberikan bantuan dana penelitian khususnya di bidang pangan fungsional yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan sesuai dengan tren pangan yang sedang berkembang saat ini.
“Besar harapan saya agar para mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang inovatif dengan memanfaatkan sumber hayati dan kearifan lokal Indonesia,” kata Axton.
Untuk mendapatkan dana penelitian, mahasiswa harus mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau denganmengirimkan email ke indofoodrisetnugraha@indofood.co.id mulai Mei hingga 31 Juli 2021.
Syarat lainnya adalah jangka waktu penelitian paling lama 1 (satu) tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing serta penelitian dilakukan di Indonesia.
Proses berikutnya adalah seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring. Pengumuman penerima dana IRN akan dilakukan pada September 2021. Di akhir program, Tim Pakar IRN akan memilih 3 orang peneliti sebagai The Best Researcher.
Penerima dana IRN juga mendapatkan pendampingan selama penelitian dari Tim Pakar IRN, yang terdiri atas para pakar berbagai bidang.
Sejak pertama diluncurkan di tahun 2006, Program IRN telah menerima sekitar 5.300 proposal dan mendanai lebih dari 860 penelitian mahasiswa.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menggali Potensi Sumber Pangan Lokal untuk Masa Depan Lewat Program IRN, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2021/06/23/menggali-potensi-sumber-pangan-lokal-untuk-masa-depan-lewat-program-irn.
Editor: Willem Jonata